Jadikan Angkutan Umum Sebagai Pilihan Utama Masyarakat

Ada dua kunci untuk mengalihkan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum. Pertama, angkutan publik harus dibuat makin baik, makin nyaman, dan makin terhubung dengan moda transportasi umum. Sementara yang kedua adalah situasi kendaraan pribadi harus bertolak belakang.

“Naik mobil pribadi harus dibuat makin susah, makin ribet, makin mahal,” kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono dalam program The Captain di 103.8 FM Brava Radio di Jakarta, Kamis (6/12).

Untuk aspek konektivitas, Transjakarta sedang mengupayakan integrasi antar moda dengan bus-bus sedang, kecil, MRT, LRT, serta KRL melalui program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di sektor transportasi, JakLingko.

Jak Lingko adalah sistem integrasi transportasi umum di DKI Jakarta yang merupakan program berkesinambungan dari One Karcis One Trip (OK OTrip). Jak Lingko memiliki makna Jakarta dan Jejaring atau Integrasi. Kata Lingko diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lingko berbentuk seperti jaring laba-laba yang terintegrasi.

Kata Lingko adalah kosakata baru yang dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pada akhir Oktober 2018. Nama ini mencerminkan jejaring atau integrasi, sama seperti yang akan diimplementasikan di DKI Jakarta.

Agung menambahkan perpindahan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum juga akan sukses dengan tersedianya layanan moda transportasi ke perkantoran ataupun pertokoan.

Serta kehadiran sarana yang menunjang aksesbilitas. Misalnya pelican crossing di Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang menggantikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Perubahan ini berhasil dalam memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

Saat ini, menurut Agung, Transjakarta sedang mengkaji pengembangan Halte Tosari agar terhubung dengan pusat perbelanjaan di Thamrin, Jakarta.

Keseluruhan program maupun rencana tersebut diyakini menyukseskan perpindahan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Sekarang ini Transjakarta telah menjadi pilihan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi umum dalam mobilitas. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pelanggan yang dilayani setiap harinya sebanyak 650 ribu. Bahkan pada satu hari menjelang penutupan Asian Games, penumpang Transjakarta mencapai 720 ribu. “Penumpang Transjakarta di 2018 diestimasi 190 juta,” paparnya.