Pada Rabu (10/4) PT Transportasi Jakarta menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk tahun buku 2017 di Balai Kota, Jakarta.
Penyelenggaraan RUPS merupakan sebuah cerminan dari upaya implementasi kepatuhan perseroan terhadap Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 105 Tahun 2003 dan dimulainya program penataan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan telah mencanangkan untuk menjadi salah satu perusahaan BUMD dengan tatakelola yang mengedepankan GCG dalam segala aspeknya.
Manajemen Transjakarta menyampaikan bahwa pada tahun 2017, Perseroan mencatatkan kinerja dengan pelanggan yang dilayani mencapai 144.869.458 pelanggan atau 396,9 ribu pelanggan/hari yang merupakan peningkatan 17% dibandingkan tahun 2016. Pencapaian ini didukung layanan bus rapid transit (BRT) yang mengangkut 118,43 juta pelanggan di tahun 2017, naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 109,82 juta. Kemudian layanan integrasi yang melayani 15,99 juta di tahun 2017, 111% dari rencana kerja anggaran tahun 2017. Lalu untuk Transjabodetabek di tahun 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 25% menjadi 6,91 juta pelanggan.
Pertumbuhan pelanggan diikuti rata-rata harian jumlah bus yang beroperasi akhir tahun 2017 mencapai 1.520 bus/hari yang merupakan peningkatan 69% pada periode yang sama di tahun 2016.
Laporan Tahun 2017 disampaikan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) Perseroan untuk memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2017 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan perseroan menyelenggarakan RUPS 2017 sebagai implementasi dari tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Selanjutnya Transjakarta akan melakukan audit Lk2018 sesuai ketentuan.
RUPS 2017 juga dihadiri oleh Direksi dan Komisaris yang sedang menjabat maupun saat tahun buku menjabat. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan kesinambungan berjalan.