Berita
17-10-2025
Transjakarta Gelar Pelatihan Auditor Internal ISO 22301: 2019 untuk Perkuat Ketangguhan Operasional

JAKARTA, 9 Oktober 2025 - Dalam upaya memperkuat ketangguhan organisasi dan memastikan keberlangsungan layanan publik, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyelenggarakan Pelatihan Auditor Internal ISO 22301:2019 - Business Continuity Management System (BCMS) pada 8–9 Oktober 2025 di Jakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh auditor internal dan culture champion dari berbagai divisi strategis di lingkungan Transjakarta. Tujuannya adalah untuk membekali para peserta dengan kompetensi teknis dan pemahaman mendalam terkait sistem manajemen keberlangsungan usaha (BCMS) sesuai standar internasional ISO 22301:2019.

Pelatihan menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang manajemen risiko dan keberlangsungan usaha, yakni:

  • Muhammad Roy Kusumawardana, ST, MM, CRMP, ERMCP, BCMCP, CRPP, seorang praktisi dan konsultan senior yang telah lama terlibat dalam pengembangan sistem manajemen risiko dan BCMS di berbagai BUMN dan instansi pemerintah, serta
  • Robert A.L. Nanlohy, CCIA, GRCP, CGRCOP, CAPM, CAPF, CBV, QCRO, CCGO, CERG, seorang profesional tata kelola, risiko, dan kepatuhan dengan pengalaman luas di sektor publik dan korporasi, termasuk dalam pengembangan sistem manajemen integrasi ISO.

Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Respons terhadap Krisis

Kepala Satuan Pengawas Internal PT Transportasi Jakarta Abiyoga Hamim Syahputra, dalam sambutan pembukaannya, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen manajemen untuk memperkuat resiliensi organisasi (organizational resilience) dan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi gangguan.

“Transjakarta bukan sekadar perusahaan transportasi, tetapi bagian penting dari urat nadi mobilitas Jakarta. Karena itu, layanan publik tidak boleh berhenti, bahkan di tengah krisis,” ujarnya.

Abi turut menyinggung pengalaman nyata yang dialami pada bulan Agustus 2025, saat terjadi unjuk rasa dan kebakaran di beberapa halte utama Transjakarta. Berkat koordinasi cepat seluruh jajaran, layanan dapat kembali beroperasi dalam waktu kurang dari 24 jam, dan seluruh halte yang terdampak berhasil kembali fungsional dalam waktu 7 hari.

“Peristiwa itu menjadi pembelajaran penting bahwa kesiapsiagaan bukan pilihan, tetapi kebutuhan. Dengan sistem BCMS yang kuat, kita memastikan setiap potensi gangguan dapat direspons secara cepat, terukur, dan terkendali,” tambahnya.

Membangun Auditor Internal yang Kompeten dan Adaptif

Selama dua hari pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan terkait:

  • Prinsip dan persyaratan ISO 22301:2019;
  • Proses Business Impact Analysis (BIA) dan Risk Assessment;
  • Penyusunan dan pengujian Business Continuity Plan (BCP);
  • Serta teknik audit internal BCMS berbasis risiko.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya sinergi antara fungsi Risk Management, Compliance, Information Technology, dan Operasional dalam membangun sistem yang terintegrasi. Menurut Muhammad Roy Kusumawardana, keberhasilan penerapan BCMS tidak hanya diukur dari kepatuhan terhadap standar, tetapi dari kemampuan organisasi untuk pulih cepat (recovery speed) dan menjaga kepercayaan publik di tengah situasi krisis. 

Sementara itu, Robert A.L. Nanlohy menegaskan bahwa auditor internal berperan strategis dalam memastikan keberlangsungan sistem. “Auditor internal bukan hanya pengawas kepatuhan, tetapi juga guardian of resilience - memastikan bahwa setiap bagian organisasi siap menghadapi ketidakpastian dengan sistem yang kokoh dan adaptif,” ungkapnya.

Langkah Strategis Menuju Organisasi yang Resilien

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, PT Transportasi Jakarta berharap dapat memperkuat implementasi sistem manajemen keberlangsungan usaha sebagai bagian dari ekosistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Kegiatan ini juga menjadi salah satu agenda strategis dalam roadmap penguatan tata kelola risiko dan kepatuhan terpadu (Integrated Governance, Risk, and Compliance System) di lingkungan Transjakarta.

Melalui langkah ini, Transjakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme, keandalan sistem, dan kesiapsiagaan dalam menjaga keberlangsungan layanan publik bagi warga Jakarta.